Menjelang pemilihan presiden, situs VOA ISlam terus-menerus membombardir calon presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan berita-berita yang diduga kuat bersinggungan dengan SARA (Suku, Agama, Ras dan Antargolongan).
Salah satunya, berita berjudul "Kubu Katolik dan Kristen Berebut Jokowi Agar Indonesia Jadi Babu Singapura."
Berita itu masih tayang hingga Kamis 9 Mei 2014, namun sudah tampik di website tersebut sejak seminggu sebelumnya.
Website ini juga menurunkan tulisan tendensius lain berjudul "Ulama NU dan Pimpinan Muhammadiyah Akan Tertipu Jokowi."
Ada juga berita "Warga NU Tidak Mengikuti Ulama, dan Menolak Jokowi."
Mohon Bawaslu menertibkan atau mengingatkan media-media seperti ini agar fair dalam pemberitaan semua calon presiden dan tidak berat sebelah memojokkan salah satu capres.
Bawaslu tidak mungkin dapat mengambil Tindakan dengan cepat, mengingat terbatasnya personal dan tugas yang diembannya. Apalagi media massa dan media teve juga cenderung tidak independen, dan Lembaga Survey di Indonesia juga cenderung pesanan, data surveynya benar, tapi operatornya sontoloyo. Sehingga hasil analisisnya konyol. Jadi sebaiknya tidak mengandalkan Bawaslu untuk hal-hal yang kurang menyenangkan.
Abd.Manaf (Jun 30 2014)
Tolong ong bertindak cepat terhadap pengiriman surat Prabowo ke semua guru di Indonesia.Apa itu juga sulit?
marbun (Jul 3 2014)
BAWASLU OMPONG penuh dengan tanda tanya kinerjanya. bubarkan saja BAWASLU jika tidak ada ketegasan.
Someone (Jul 3 2014)
Voa Islam memang selalu begitu. Bukannya tdk percaya dgn media islam. Tapi pemberitaan Voa sudah menjurus kepada fitnah dan pembunuhan karakter salah satu capres. Ini jelas tdk benar. Voa sangat tendensius di dalam pemberitaannya. Bisa saya katakan sudah sangat sangat brutal. Tapi apa mungkin Bawaslu "berani" menasehati Voa ? Entahlah. Tanyakan kepada rumput yg bergoyang.
Damn (Jul 10 2014)
bisa di "Report page as abuse or false information" kan yah?
Leave a Comment